Pemerintah provinsi
(Pemprov) DKI Jakarta kembali memperpanjang aturan pembatasan mobil pribadi
melalui sistem ganjil-genap di 2019. Aturan ini pun disambut baik beberapa
stakeholder guna menekan volume kendaraan di Ibu Kota.
Meski demikian, Ketua Bidang
Advokasi Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Darmaningtyas, menilai
harusnya pembatasan kendaraan pribadi diterapkan secara permanen melalui sistem
electronic road pricing ( ERP) bukan lagi sistem ganjil-genap.
"Belum ada tanda
pembatasan kendaraan secara permanen. Lelang ERP yang ditargetkan selesai
Oktober 2018, sampai sekarang belum ada tanda-tanda pengumuman dan saya
meragukan apakah panitia lelang akan berani mengambil keputusan menentukan
pemenang lelang calon pengelola ERP," ucap Darma kepada Kompas.com, Jumat
(4/1/2019).
Menurut Darma, bila panitia
lelang tidak berani memutuskan pemenangnya, maka ERP tidak akan
terimplementasikan. Artinya, kata dia, Jakarta tidak memiliki solusi alternatif
mengenai pengaturan lalu lintas, utamanya pembatasan pengguna mobil pribadi
secara permanen.
Darma menilai wacana ERP
sudah dibicarakan sejak Pemprov menyusun Pola Transportasi Makro (PTM) pada
2003 silam. Namun seiring perjalanan waktu hingga saat ini pun tidak ada
kelanjutannya.
Tidak hanya itu, keputusan
untuk menerapkan pembatasan kendaraan pribadi secara permanen harusnya tidak
perlu lagi ditunda, mengingat layanan angkutan umum di Jakarta sudah semakin
baik dan mendekati standar pelayanan minimum.
"Baik untuk KRL maupun
Transjakarta serta angkutan pengumpan sudah mendekati standar pelayanan
minimum. Harusnya tidak ada alasan lagi bagi masyarakat untuk enggan
menggunakan angkutan umum. Kondisi bisa didorong bila regulasi permanen
pembatasan mobil secara permanen sudah berlaku," kata Dharma yang juga
mengetuai Institut Studi Transportasi (INSTRAN).
Sumber: https://otomotif.kompas.com/read/2019/01/05/082200615/perpanjangan-ganjil-genap-mempertanyakan-keseriusan-erp
Sumber: https://otomotif.kompas.com/read/2019/01/05/082200615/perpanjangan-ganjil-genap-mempertanyakan-keseriusan-erp
Tidak ada komentar:
Posting Komentar